Proktor dan Teknisi Jaringan sedang cek koneksi internet |
Karang Binangun II, Pelaksanaan Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya masih belum juga
bebas dari kekurangan. Pada tahun 2017 ini, SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya
untuk pertama kalinya memberanikan diri melaksanakan apa yang di canangkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan harapan pelaksanaan UNBK dapat
berjalan dengan baik.
Berikut beberapa poin catatan pelaksanaan UNBK
yang dirangkum dari beberapa rekan yang terlibat langsung di lapangan.
Infrastruktur
Komputer
Sekolah yang akan melaksanakan UNBK mandiri
diwajibkan memiliki komputer sejumlah minimal sepertiga dari banyak peserta UN
yang terdaftar di sekolah tersebut. Sementara, sekolah yang tidak mampu
menyediakannya dapat mengikutinya dengan "menumpang" pelaksanaan di
sekolah lain.
Program penambahan komputer ini murni harus
dipenuhi oleh sekolah itu sendiri, beberapa sekolah menggunakan dana dari
komite untuk pengadaannya bahkan ada yang pinjam laptop guru atau dari siswa
untuk memenuhi persyaratan minimal.
Ketersediaan
Listrik
Dukungan listrik mutlak harus ada, sementara
daya yang diperlukan pun juga tidak kecil. Beberapa sekolah mengantisipasinya
dengan mengajukan permintaan penambahan daya. Namun, ini juga tidak menjamin
bahwa pelaksanaan akan berjalan dengan lancar karena tidak ada jaminan bahwa
pada pelaksanaan UNBK tidak ada gangguan. Meskipun dapat diantisipasi dengan
menyediakan genset, namun tidak semua sekolah menyediakannya. Pada
pelaksanaannya, ada sekolah yang kelabakan karena tidak diduga listrik padam
padahal tidak ada genset.
Sistem Keamanan
Jaringan
Secara umum sistem jaringan yang dikembangkan
untuk pelaksanaan UNBK cukup aman. Setiap peserta maupun proktor memiliki
username dan password-nya sendiri-sendiri. Peserta untuk masuk
login ke soal masih diminta memasukkan kode token yang berubah-ubah secara
berkala. Setiap peserta juga tidak akan tahu mengerjakan paket soal yang mana.
Namun, sistem yang sudah rapi ini tidak juga menjamin keamanan soal, masih saja
ditemukan foto soal yang beredar di grup medsos dari kamera HP oknum
penyelenggara. Padahal, jelas-jelas ada larangan keras membawa HP ke dalam
ruangan.
Pengawas/Proktor/Teknisi
Keberadaan pengawas UNBK menjadi dilematis.
Fungsi pengawas lebih ditekankan untuk menjamin bahwa pelaksanaan berjalan
sesuai prosedur yang ada, karena jika ada trouble maka proktor/teknisi
yang lebih banyak berperan.
Peserta
Secara umum peserta tidak kesulitan untuk
teknis pengerjaan soal UNBK. Mereka lebih tenang tidak dipusingkan dengan
kesalahan pengisian data yang dapat terjadi untuk UN berbasis kertas sehingga
mereka dapat lebih fokus pada pengerjaan soal. Itulah beberapa poin pelaksanaan
UNBK berdasar informasi yang kami dapatkan dari rekan-rekan pelaksana. Memang
lebih mudah menemukan kekurangan daripada kelebihannya, harapannya dapat
menyempurnakan pelaksanaan UNBK di tahun-tahun yang akan datang.
Semoga bermanfaat.
Copas : Totok Triyadi S.Si.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/totok.triyadi/6-catatan-pelaksanaan-unbk-2017_58f34e04cb23bd6f185fc261
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/totok.triyadi/6-catatan-pelaksanaan-unbk-2017_58f34e04cb23bd6f185fc261
Tidak ada komentar:
Posting Komentar