PAMERAN SENI BUDAYA 2014

Guru Seni Budaya (Panggih, SE) sedang mempersiapkan Stand untuk pameran seni
yang diadakan di SMAN 1 Belitang tahun 2014

Pameran Seni yang diadakan di SMA Negeri 1 Belitang pada hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014 berhasil sukses dengan pengunjung yang ramai membuat suasana semakin meriah.
Hasil karya yang dipamerkan dikumpulkan dengan cara seleksi. Jenis karya ini terdiri dari karya seni rupa yang meliputi dua dimensi dan tiga dimensi serta kerajinan tangan. diadakannya pameran karya seni ini adalah sebagai ajang silahturahmi antar sekolah di wilayah Kabupaten OKU Timur.
salah satu peserta yang ikut meramaikan pameran ini adalah SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya yang.
"pameran ini adalah kegiatan yang positif disini kami bisa menampilkan hasil karya seni kami yang selama ini kami praktekkan di sekolah" ungkap Purwa Sulistya Ninggrum siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Belitang Madang Raya.



Oleh Mohammad Nuh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Artikel ini Sudah Dimuat di Harian Kompas

Dalam beberapa bulan terakhir, harian Kompas memuat tulisan dari mereka yang pro ataupun kontra terhadap rencana implementasi Kurikulum 2013. Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas berbagai pandangan tersebut. 

Saya berkesimpulan, mereka yang mempertanyakan kurikulum 2013 adalah karena ada perbedaan cara pandang atau belum memahami secara utuh konsep kurikulum berbasis kompetensi yang menjadi dasar Kurikulum 2013. 
Secara falsafati, pendidikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, beserta segenap isi dan peradabannya.

Dalam UU Sisdiknas, menjadi bermanfaat itu dirumuskan dalam indikator strategis, seperti beriman-bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam memenuhi kebutuhan kompetensi Abad 21, UU Sisdiknas juga memberikan arahan yang jelas, bahwa tujuan pendidikan harus dicapai salah satunya melalui penerapan kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi lulusan program pendidikan harus mencakup tiga kompetensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sehingga yang dihasilkan adalah manusia seutuhnya. Dengan demikian, tujuan pendidikan nasional perlu dijabarkan menjadi himpunan kompetensi dalam tiga ranah kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan). Di dalamnya terdapat sejumlah kompetensi yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjadi orang beriman dan bertakwa, berilmu, dan seterusnya.

Mengingat pendidikan idealnya proses sepanjang hayat, maka lulusan atau keluaran dari suatu proses pendidikan tertentu harus dipastikan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya secara mandiri sehingga esensi tujuan pendidikan dapat dicapai.