Sebelum proses pembelajaran dimulai ayo kita Asesmen dulu...

Karang Binangun II, Asesmen diagnostik non-kognitif adalah tes yang digunakan oleh guru untuk memperoleh data tentang kondisi psikologis dan emosional siswa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Asesmen ini juga bisa digunakan untuk berbagai aktivitas belajar siswa selama berada di rumah, bagaimana kondisi keluarga dan yang terpenting guru juga memahami bentuk pergaulan siswa, serta gaya belajar yang digunakan oleh siswa.

Manfaat asesmen diagnostik non kognitif bagi guru yaitu dapat memudahkan guru untuk mengidentifikasi berbagai kelemahan dan kelebihan siswa dalam mempelajari suatu topik atau mata pelajaran secara tepat. Hal itu dapat digunakan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran dan menentukan tindakan setelahnya yang dapat dilakukan untuk membantu siswa dalam belajar.

Lalu bagaimana pelaksanaan asesmen diagnostik non-kognitif

Untuk asesmen diagnostik non kognitif dilaksanakan dalam tiga tahapan di antaranya :

1.     Tahap Persiapan

Pada tahapan ini, guru dapat mempersiapkan daftar pertanyaan mengenai aktivitas siswa, guru juga mempersiapkan alat bantu berupa gambar-gambar yang mewakili emosi sehingga pertanyaan yang diajukan tentunya berbeda dari asesmen diagnostik kognitif.

2.    Tahap Pelaksanaan

Dalam tahapan ini guru bisa meminta siswa untuk dapat mengekspresikan perasaannya selama belajar. Dalam tahapan ini guru dapat melakukan dengan berbagai cara di antaranya meminta siswa untuk bercerita langsung, menulis, atau menggambarkan aktivitas atau perasaan yang sedang dirasakannya.

3.     Tahap Tindak Lanjut

Dalam tahapan ini yaitu tindak lanjut di mana guru dapat melakukan identifikasi kondisi psikologis maupun emosional siswa berdasarkan hasil tes yang diperoleh pada tahap pelaksanaan. Sehingga hasilnya dapat digunakan untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memperbaiki proses pembelajaran siswa. Guru juga bisa memberikan informasi kepada orang tua tentang hasil tes ini.

Dari penjelasan di atas sekolah harus mempersiapkan tes diagnostik non kognitif di awal tahun pelajaran untuk melihat kemampuan awal siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran berikutnya di dalam kelas.